Senin, 06 Januari 2014

Panwaslu Pinrang Awasi Praktik Money Politik

PINRANG -- Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pinrang akan memperketat ruang gerak para calon anggota legislatif yang melakukan praktik money politik pada pemilu legislatif 2014 mendatang.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Panwaslu Pinrang, Ruslan Waddud disela-sela peluncuran gerakan sejuta relawan pengawas Pemilu 2014, Selasa 3 Desember. Peluncuran gerakan sejuta relawan itu, ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten I Pemerintah Kabupaten Pinrang, Rahman Usman mewakili Bupati Pinrang. 
Peluncuran gerakan sejuta relawan pengawas pemilu dihadiri Kapolres Pinrang, AKBP Heri Tri Maryadi, Dandim 1404 Pinrang, Letkol Inf Pangaribuan, jajaran panwaslu se-Kabupaten Pinrang, mahasiswa, pelajar dan elemen masyarakat di Gedung Dharma Wanita Pinrang.
Pihak ketiga yang dilibatkan dalam gerakan sejuta pengawas Pemilu, dat
ang dari stakeholder masyarakat baik dari akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pelajar dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Pinrang.
Upacara peluncuran (launching) gerakan sejuta pengawas Pemilu Kabupaten Pinrang juga ditandai pula dengan aksi pembubuhan tanda tangan massal pada lembar spanduk, yang dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa, berikut dengan dosen dan para gurunya, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan jajaran Panwaslu Kabupaten Pinrang.
Ruslan mengatakan, gerakan menciptakan relawan sejuta pengawas pemilu ini, sangat diperlukan untuk ikut serta mendukung pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil (judil). "Memang secara formal telah ada institusi Panwaslu, tapi personelnya sangat terbatas. Pada hal, Pemilu dengan segala tahapannya, berpotensi memunculkan terjadinya aneka bentuk pelanggaran,'' ujarnya.
Disebutkan, jumlah personel Panwaslu di tingkat kabupaten hanya tiga orang. Kemudian untuk 12 kecamatan se Kabupaten Pinrang , hanya memiliki 36 personel Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Selanjutnya, di 108 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Pinrang yang jumlahnya 211 pengawas pemilu lapangan (PPL), hanya mempunyai masing-masing satu hinggga tiga personel.
''Jumlah ini dinilai sangat kurang dibandingkan dengan keluasan cakupan yang harus diawasi,'' tegasnya. Ruslan menyebutkan, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat koordinasi dan jaringan stakeholder dengan masyarakat, perguruan tinggi, sekolah, dan media.
"Pemilu merupakan urusan publik, sehingga pengawasan juga dapat diawasi oleh seluruh elemen masyarakat. Karena sejauh ini masih banyak dugaan pelanggaran pemilu seperti politik uang," jelasnya.
Ia juga berharap peran serta dan keterlibatan stakeholder masyarakat dalam memberikan pembelajaran politik kepada pemilih pemula di Pinrang yang jumlah 12 ribu orang yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT).
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut peduli terhadap seluruh tahapan pemilu legislatif. Partisipasi masyarakat terlibat dalam pemilu sangat dibutuhkan," ujarnya.
Ruslan menjelaskan, aksi pembubuhan tanda tangan pada selember spanduk sebagai bentuk wujud komitmen bersama agar stakeholder masyarakat berpartisipasi aktif mengawasi pemilu untuk mendorong terlaksananya pemilu yang demokratis, luber dan jurdil. "Ini juga untuk mendorong terwujudnya Pemilu yang berkualitas," harapnya.
Ia menuturkan, gerakan satu juta relawan pengawas pemilu ini, merupakan sebagai upaya pengawasan pemilu diluar struktur formal. "Dalam hal ini mahasiswa tidak lagi menjadi pemilih pasif, namun menjadi komponen strategis rekanan bawaslu dalam pengawasan aktif di pemilu 2014, mendatang," katanya.
Ruslan menambahkan, suasana pilkada Pinrang yang telah lewat sangat berbeda kondisinya dengan pemilu legislatif mendatang. "Pilkada Pinrang merupakan salah satunya daerah tidak ada gugatan di MK. Hal itu merupakan semua bentuk pelanggaran dapat diselesaikan di panwaslu atas kerjasama pihak terkait. Pinrang ini juga daerah yang ke empat di Sulsel yang menggelar launching gerakan sejuta relawan," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten I Pemkab Pinrang, Abd Rahman Usman menyampaikan, gerakan satu juta relawan ini merupakan salah satu pendidikan politik terhadap masyarakat. " Saat ini dibutuhkan partisipasi semua pihak mengawasi dugaan pelanggaran pada pesta demokrasi pemilu legislatif," katanya.
Rahman menjelaskan, pesta demokrasi pilkada telah selesai tanpa kendala. "Semuanya dapat di antisipasi berkat dukungan, kepolisian, TNI dan panwaslu serta penyelenggara lainnya, sehingga warga telah melaksanakan pesta maka patut bergembira, karena Pilkada Pinrang tidak memiliki gugatan di Mahkama Konstitusi (MK), dibanding dengan daerah lainnya. Olehnya itu, pihaknya berterima kasih atas partispasi semua stockholder, kendati sebelumnya kita berpahit pahitan, namun saat ini dapat bermanis manisan," imbuh (sumber: parepos.co.id )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar